Guang Gong atau yang biasa dikenal dengan nama Guan Di, yang berarti paduka, adalah seorang panglima perang perang keenam yang hidup pada zaman tiga kerajaan atau yang sering dikenal zaman romance 3 kingdom. Nama aslinya adalah Guan Yu alias Guan Yun Chan. Oleh kekasiaran Han ia diberi gelar Shou Ting Hou. Kwan Kong ( Guan Yu ) dipuja karena kejujurannya dan juga kesetiannya. Dia merupakan lambang atau tauladan kesatria sejati yang selalu menepati janji dan setia pada sumpahnya sampai akhir hayatnya. Sebab itu Guan Yu banyak dipuja dikalangan masyarakat, disamping kelenteng-kelenteng khusus. Gambarnya banyak dipasang di rumah, toko, bank, kantor polisi, pengadilan sampai ke markas organisasi mafia. Para anggota itu biasanya melakukan sumpah di depan patung atau gambar Guan Yu.
Guan Yu adalah penduduk
asli kabupaten Hedong ( sekarang Jiezhou ) di provinsi Shanxi. Guan yu
digambarkan tubuhnya tinggi besar, berjenggot panjang dan berwajah merah.
Tentang wajahnya yang merah ini adalah sebuah cerita tersendiri yang tidak
terdapat dalam novel Samkok 3 kerajaan. Suatu hari pengembaraannya, Guan Yu
berjumpa dengan seorang tua yang sedang menangis sedih. Ternyata ia menangis
karena anak perempuan satu-satunya dengannya bergantung, diculik oleh wedana (
kepala wilayah administrasi pemerintah, setingkat dibawah kabupaten ) setempat
untuk dijadikan gundik. Guan Yu yang bersifat budiman dan tidak suka sewenang
wenang semacam ini, naik darah. Dibunuhnya wedana yang jahat itu dan sang gadis
dikembalikan pada orang tua tadi itu ( orang tuanya sendiri ).
Tetapi dengan perbuatan
ini Guan Yu sekarang menjadi buronan. Dalam pelariannya itu ia sampai di cela
Dong Guan di provinsi Shanxi. Ia lalu membasuh mukanya di sebuah sungai kecil yang
terdapat di pergunungan itu. Seketika wajahnya berubah menjadi merah, sehingga
tidak dapat dikenal lagi. Dengan mudah ia menyelinap diantara para petugas yang
diperintahkan untuk menangkapnya.
Dalam bab pertama novel
diceritakan bagaimana Guan Yu dalam pengembaraannya dimana saat itu terjadi
pemberontakan sorban kuning, berjumpa dengan Liu Bei dan Zhang Fei di sebuah
kedai arak. Dalam pembicaraan mereka ternyata cocok dan sehati, sehingga
memutuskan untuk mengangkat saudara. Upacara pengangkatan ini, dilaksanakan di
rumah Zhang Fei dalam sebuah kebun buah persik. Liu Bei menjadi saudara tertua,
Guan Yu kedua dan Zhang Fei yang ketiga. Bersama-sama mereka bersumpah sehidup
semati dan berjuang untuk membela negara. Peristiwa ini dikenal dengan nama
“Tao-Yuan-Jie-Yi” atau Sumpah Persaudaraan di Kebun Persik. Sumpah ini sangat
dikagumi oleh banyak orang dari zaman ke zaman dan dianggap sebagai lambang
bersaudaraan sejati.
Ada banyak kisah Guan
Yu ini yang sangat menarik misal, kisah Guan Yu yang berbekal sebilah golok
tanpa bala pasukan menghadiri pesta musuh, karena Negara Shu tidak mau
mengembalikan Kota Jinzhou. Negara Dong Wu menyiasati dengan menggelar pesta
untuk mengundangnya, lalu menghabisi Guan Yu dalam pesta. Guan Yu datang
menghadiri pesta itu dengan sebuah perahu kecil beserta puluhan pengikutnya, ia
memandag para mentri dan jenderal Negeri Dong Wu bagai anak kecil, dengan
kharisma luar biasa ia berhasil kembali ke markas dengan selamat.
Dikenal sebagai
jenderal yang tangguh, Guan Yu di bujuk Cao Cao untuk menjadi pengikutnya saat
kedua saudaranya tercerai berai karena jatuhnya Xuzhao dan Xiapi. Zhang Liao,
seorang jenderal Cao Cao dan kawan lamanya membujuk Guan Yu. Dan untu
memastikan Guan Yu berpihak padanya, Cao Cao memanfaatkan Qi Lan selir Liu Bei,
yang ditawan setelah menghancurkan pasukan Liu Bei. Guan Yu sendiri sebenarnya
telah lama menaruh rasa suka pada Qi Lan, satu perasaan yang terus menerus
ditekannya mengingat harapannya untuk tidak menghianati Liu Bei. Guan Yu tewas
karena dikepung oleh pasukan Wu.
Belum ada tanggapan untuk "Sang Jendaral Setia dan Berjenggot Guan Yu"
Post a Comment